Polres Batang Hari Gelar FGD Bersama Puslitbang Polri, Bahas Kejahatan di Media Online

Batang Hari, 17 Februari 2025 – Polres Batang Hari menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri guna membahas peran kepolisian dalam menangani kejahatan di media online.
FGD ini merupakan tindak lanjut dari Surat Kapolda Jambi Nomor: B/293/II/LIT.1/2025/RO.SDM tanggal 10 Februari 2025, dengan tema “Melindungi Masyarakat Digital: Peran Polri dalam Menanggulangi Kejahatan pada Media Online.”
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 18 Februari 2025, pukul 08.00 WIB di Gedung Balai Laluan Bhayangkara Polres Batang Hari.
Acara ini dihadiri oleh beberapa unsur dari Forkopimda, akademisi, praktisi media, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen yang peduli terhadap keamanan digital. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Diskominfo Batang Hari, Dispora, perwakilan desa, media, organisasi kepemudaan, serta lembaga kewanitaan.
FGD ini juga diikuti oleh Kasat Binmas AKP RD Ikhsani, Kasat Reskrim AKP Husni Abda, S.I.K., M.H., Kasi Humas IPTU Simbang, Para jajaran Kanit, unsur masyarakat, serta berbagai lembaga masyarakat yang turut berperan dalam menjaga ketertiban dunia digital.
Polres Batang Hari Siap Hadapi Kejahatan Digital
Kapolres Batang Hari, AKBP Handoyo Yudhi Santosa, S.I.K., M.I.K., menegaskan bahwa perkembangan teknologi membawa tantangan baru dalam dunia kejahatan siber. Oleh karena itu, Polri harus terus beradaptasi dengan dinamika kejahatan digital yang semakin canggih.
“FGD ini menjadi forum penting untuk merumuskan langkah strategis dalam menghadapi ancaman kejahatan digital yang semakin kompleks. Kami ingin menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi masyarakat dengan pendekatan yang lebih modern dan adaptif,” ujar Kapolres.
Pemaparan dari Puslitbang Polri
Ketua Tim Puslitbang Polri, Kombes Pol Tonny, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polres Batang Hari atas terselenggaranya FGD ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Kejahatan digital yang tidak ditangani dengan baik dapat merusak kepentingan masyarakat dan negara. Oleh karena itu, perlu ada langkah nyata untuk mencegah dan menanggulanginya,” ujar Kombes Tonny.
Beliau juga menambahkan bahwa penelitian ini selaras dengan Rencana Strategis Polri 2025-2029, yang bertujuan memahami serta menganalisis peran strategis kepolisian dalam merespons ancaman keamanan digital.
Agenda FGD: Perumusan Solusi dan Strategi
FGD ini mencakup beberapa sesi utama, antara lain:
✅ Sambutan & Pembukaan – Kapolres Batang Hari dan perwakilan Puslitbang Polri.
✅ Pemaparan Materi – Tren kejahatan digital dan upaya pencegahannya.
✅ Diskusi & Tanya Jawab – Sharing pengalaman dari berbagai pihak.
✅ Perumusan Rekomendasi – Penyusunan strategi konkret untuk menangani kejahatan siber.
Harapan ke Depan
Diharapkan hasil dari FGD ini dapat menjadi acuan bagi Polri, pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun kebijakan yang lebih efektif dalam memberantas kejahatan digital.
“Kami berharap diskusi ini menghasilkan solusi yang dapat langsung diterapkan di lapangan serta meningkatkan sinergi antara Polri, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan digital. Dengan langkah konkret, kita dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan kondusif,” tutup Kombes Tonny.
Melalui kerja sama yang kuat antara Polri, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan Batang Hari dapat menjadi daerah yang lebih tangguh dalam menghadapi ancaman kejahatan siber, serta menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing.
(Admin)