Keluarga Meminta Aparat Penegak Hukum Mengungkap Misteri Kematian Korban

Reskrim, Batang Hari – Duka mendalam menyelimuti Desa Sengkati Kecil, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari. Pada Rabu pagi, 8 Januari 2025, setelah pencarian selama empat hari, jasad M. Isa (48) ditemukan di sungai dekat kebun sawit miliknya. Korban, seorang petani yang dikenal pendiam dan pekerja keras, ditemukan dalam kondisi terlentang dengan tubuh yang mulai membusuk.
Tangis keluarga pecah di lokasi penemuan. M. Hatta, kakak ipar korban yang memimpin pencarian bersama warga dan BPBD, tampak terpukul. “Kami menemukannya di sungai. Tubuhnya rusak setelah empat hari hilang. Kami berharap dia ditemukan selamat, tapi ini yang kami dapatkan,” ujarnya lirih sambil menahan air mata.
Duka semakin terasa pedih mengingat kebun sawit tempat korban ditemukan adalah sumber penghasilan utama yang selama ini ia upayakan untuk menghidupi keluarga, termasuk mempersiapkan pernikahan putri bungsunya yang dijadwalkan berlangsung pada Januari 2025 ini. Harapan untuk melihat senyum bahagia putrinya di hari pernikahan kini pupus, menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga.
Di RSUD Hamba, Khodijah, istri korban, duduk lunglai. Wajahnya sembap, tak mampu menyembunyikan kepedihan yang begitu mendalam. “Dia hanya pergi ke kebun seperti biasa. Dia bekerja keras di sana demi kami, demi pernikahan anak kami. Tapi kenapa pulangnya begini? Kalau memang ini pembunuhan, saya mohon pelakunya ditangkap. Kami hanya ingin keadilan,” pintanya dengan suara terisak.
Sebagai tulang punggung keluarga, Isa selalu bekerja tanpa kenal lelah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Rencana pernikahan putri bungsunya yang semula menjadi harapan besar kini berubah menjadi kepedihan yang mendalam. “Kami hanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jangan biarkan ini berlalu tanpa jawaban,” ujar Khodijah penuh harap.
Kasat Reskrim Polres Batang Hari, AKP Husni Abda, SIK., MH., memastikan bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengungkap misteri kematian M. Isa. “Kami sudah melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD Hamba. Saat ini kami menunggu hasil otopsi untuk menentukan penyebab pasti kematian. Jika ditemukan unsur pidana, kami akan bertindak tegas sesuai hukum,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa penyelidikan dan penyidikan terus berjalan untuk mencari fakta-fakta yang dapat membuat terang perkara ini. “Kami meminta masyarakat untuk bersabar dan memberikan kepercayaan kepada aparat penegak hukum. Semua langkah kami lakukan secara profesional dan transparan,” tambah AKP Husni Abda.
Kasat juga meluruskan isu yang beredar sebelumnya terkait kondisi korban. Berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan bersama BPBD dan disaksikan oleh masyarakat, jenazah korban ditemukan dalam kondisi tidak terikat. Hal ini berbeda dengan spekulasi yang sempat menyebar di tengah masyarakat.
Di rumah duka, suasana penuh haru menyelimuti. Anak-anak korban terlihat kebingungan, terutama putri bungsunya yang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ayahnya tidak akan hadir di hari pernikahannya. Para tetangga yang datang untuk menghibur hanya bisa menangis bersama, melihat keluarga ini berjuang menghadapi kehilangan yang begitu besar.
Tragedi ini menjadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan. Dalam keheningan dan kepedihan yang menyelimuti keluarga M. Isa, mereka hanya berharap keadilan dapat ditegakkan. “Kami hanya ingin pelakunya dihukum sesuai hukum yang berlaku, jika memang ini pembunuhan,” ujar Hatta dengan mata yang memerah.
Kini, semua pihak menantikan hasil otopsi dan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap misteri kematian M. Isa. Kejelasan akan apa yang sebenarnya terjadi menjadi satu-satunya harapan yang dapat sedikit mengobati luka keluarga yang kini harus menjalani hari-hari penuh kehilangan dan kepedihan.
(Admin)